Menghadapi Adu domba

Bagaimana seorang Salafi menanggapi pernyataan yang bernada ADU DOMBA.

 

Salah seorang salafi bernama Ambar berkata,
“Aku pernah duduk bersama Wahab bin Munabbih ('ulama salaf yang sezaman dengan khalifah bani Umayyah, ' Umar bin Abdul Aziz), tiba-tiba ia didatangi seseorang dan berkata, “Sungguh aku telah berpapasan dengan si Fulan, DAN DIA MEMAKI ANDA”.

Wahab Langsung NAIK PITAM dan berkata,

“SETAN TIDAK MENEMUKAN UTUSAN SELAIN KAMU”!!!



Sebelum Ambar beranjak dari sisinya (Wahab), ternyata ORANG YANG MEMAKI itu datang
dan mengucapkan salam kepada Wahab.

Wahab menjawabnya, mengulurkan tangannya, dan menjabat tangannya, lalu
memberinya tempat duduk di sisinya.”

(Disebutkan Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyatul Auliya’, juz IV, hal. 71)

Faidah:

Nah, camkanlah akhlak salaf di atas.
Sebagai seorang muslim, dalam melihat muslim yang lain, kita hanya diperintahkan

"MENILAI DARI DZAHIRNYA SAJA".

Kita tidak diperintahkan untuk mengorek-orek batin seseorang.

Hukum asal seorang muslim adalah berbaik sangka pada muslim yang lain.

Maka, jika kita melihat DZAHIR seseorang itu baik, katankanlah orang tersebut itu baik,
kecuali jika kesalahannya terlihat secara DZAHIR pula, maka, katakanlah dia salah..