Tak Ada Rotan,Akar pun jadi....

بسم الله الر خمن الر حيم
السلام عليكم و ر خمة الله وبر كا ته
Tak Ada Rotan, Akar pun Jadi
Oleh Dian Umm Aisha

Pertemuan ke-108

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang kita menemui kendala,ketika alat peraga yang kita butuhkan ternyata tidak sesuai dengan yang kita instrusikan kepada anak-anak. Apalagi anak-anak usia dini. Hari itu pada pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) saya berencana mempraktekkan tekhnik menggambar dengan metode mengecap, peraga yang saya butuhkan adalah beberapa jenis buah-buahan. Kebetulan pada pelajaran IPA yang lalu,pembahasan materi pada Benda- benda langit maka integrated learning kali ini adalah mengecap bentuk benda- benda langit dengan irisan buah- buahan. Buah- buahan yang saya butuhkan adalah belimbing dan apel.Qoddaralloh karena buah belimbingnya tidak ada yang membawa,maka buah apel yang ada saya ukir menjadi bentuk- bentuk benda- benda langit untuk mengecap.

Sungguh, tidak ada rotan...akar pun jadi.Hendaklah kita senantiasa membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan serta mengasah kreatifitas kita.
Kreatif tidak perlu mahal...
Kreatif itu memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita menjadi lebih berdaya guna atau melakukan sesuatu dengan cara yang lain dan unik.

Anda ingin anak didik Anda kreatif?
Anda pun harus lebih dulu kreatif!

Silahkan bagi yang ingin sharing...

Bagaimana Mengajarkan Praktek Wudhu untuk Anak Sekolah Dasar

بسم الله الر خمن الر خيم
اسلا م عليكم و ر خمة الله وبر كا ته

~Bagaimana Mengajarkan Praktek Wudhu untuk Anak Sekolah Dasar~

Oleh: Dian Ummu Aisha elBamalanjiyyah

Pertemuan ke-90

Setelah siswa mendapatkan materi wudhu secara teoritik maka hendaknya siswa juga mempraktekkannya sehingga mudah dalam memahami dan melaksanakannya.

Berikut ini langkah- langkah mengajarkan praktek wudhu untuk anak usia Sekolah Dasar:
Guru memberikan contoh praktek berwudhu yang benar di hadapan para siswa,dimana seluruh siswa dapat melihat praktek wudhu tersebut serta bacaan sebelum dan sesudah wudhu.
Guru mempraktekan wudhu sambil menunjukkan kepada siswa batasan- batasan setiap anggota badan yang harus dicuci dan cara mencucinya.
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dan duduk saling berhadapan untuk mempraktekkan cara berwudhu di hadapan kelompok yang lain secara bergantian.
Guru meminta kepada salah satu kelompok menunjukkan anggota badan yang harus dicuci ketika wudhu dan cara mencucinya.
Guru menugaskan kepada seluruh siswa untuk mempraktekkan cara berwudhu (tanpa air) uwntuk mengetahui bahwa seluruh siswa telah bisa mengerjakan cara wudhu dengan benar.
Guru meng-check satu persatu siswa praktek wudhu (tanpa air) dan bacaan sebelum/sesudah wudhu serta memperbaiki kekeliruan yang dilakukan siswa.
Guru menemani siswa keluar kelas menuju tempat berwudhu dan menugaskan siswa untuk praktek wudhu menggunakan air dan memperbaiki apabila masih ada kekeliruan dalam cara berwudhu maupun bacaannya.

Hendaknya para guru bergembira dengan janji pahala yang besar dari الله karena telah mengajarkan cara berwudhu yang benar kepada siswa, karena barangsiapa yang mengajarkan suatu kebaikan dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.Aamiin...

Ada yang ingin menambahkan?

Silahkan bagi yang ingin sharing...
الله علم...

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Bagian 1

Bismillaahirohmanirohim. Assalamu'alaykum warohmatullohi wabaarokaatuh.

Pertemuan ke-58

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Bagian 1
Oleh: Dian ummu Aisha, S.Pd

Selain menjadi guru kelas walhamdulillaah ana mendapat ladang pahala mengajar tahfidzul Qur'an,qiro'atul Qur'an dan pelajaran diniyyah.Kali ini ana akan berbagi salah satu metode yang kami terapkan dalam mengajar hafalan alQur'an,yaitu:

1.Sabaq adalah setoran hafalan baru
    Setiap siswa wajib setor hafalan barunya dan kami memberi catatan tentang panjang pendeknya,tajwid dan keterangan ayat2 yang belum dikuasai dengan baik pada buku catatan tahfidz ananda juga lembaran evaluasi yang dipegang tiap pengampu halaqoh tahfidz.

Siswa yang telah mampu membaca alQur'an menghafal secara mandiri ayat2 yang akan disetorkan sedangkan bila dalam halaqoh ada siswa yang belum bisa membaca alQur'an maka sabaq diberikan dengan cara di talqin ayat per ayat yang harus disetorkan pada hari itu.

2.Sabqi adalah mengulang hafalan yang kemarin dihafal.
    Selain siswa menyetorkan hafalan barunya hari ini,setiap siswa mengulang hafalan yang telah dihafal kemarin guna memperkuat hafalan.Dalam kolom sabqi juga diberi catatan untuk masing2 siswa.

3.Manzil adalah mengulang hafalan yang telah mencapai 1 juz. Bagi siswa yang telah menyelesaikan hafalannya mencapai 1juz maka ia juga mengulang hafalannya dalam sekali duduk.

Ada yang ingin menambahkan...

Tafadzdzolna yang ingin sharing

Tak Perlu Malu Mengatakan "Saya Tidak Tahu"

Bismillaah

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabaarokaatuh

Tak Perlu Malu Mengatakan "Saya Tidak Tahu"
Disusun oleh: Dian ummu Aisha

Ilmu adalah pantai yang tidak bertepi dan kita tidak mungkin menguasai keseluruhannya.Pengetahuan manusia sangatlah sedikit.Alloh ta'ala berfirman: "...dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" (QS.Al-Isro':85).
Oleh sebab itu,bukanlah suatu hal yang memalukan dan tercela apabila seorang pengajar berkata,"Saya tidak tahu" pada segala hal yang memang belum diketahuinya.

Abu Bakr Ash-Shidiq berkata:"Langit mana yang akan menaungiku dan bumi mana yang akan menopangku,jika aku berkata tentang kitab Alloh tanpa dasar ilmu?"

Ibnu Mas'ud berkata,"merupakan bagian dari ilmu jika kamu mengatakan, 'Allahu a'lam',pada apa yang tidak kamu ketahui

Alloh telah mencela orang-orang yang berbicara tanpa dasar ilmu sebab hal tersebut akan menyesatkan,tidak memberi petunjuk, merusak,dan tidak memperbaiki.Dalilnya QS.Al Maidah:109

Allahu a'lam bis showwab

Maroji' Kitab Al Mu'allim al- awwal karya Fu'ad bin Abdul Aziz

Tafadzdzoly yang ingin sharing

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Siswa Sekolah Dasar Bagian 2

بسم الله الر خمن الر حيم

اسلا م عليكم و ر حمة الله و با ر كا ته

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Siswa Sekolah Dasar Bagian 2
Oleh: Dian ummu Aisha,S.Pd

Pertemuan ke-77

Menghafal adalah proses mengulang sesuatu baik dengan membaca atau dengan mendengar.Pekerjaan apapun jika sering diulang pasti menjadi hafal.

Ada beberapa metode mengajarkan hafalan Al-Qura'an yang bisa kita terapkan pada anak-anak diantaranya:
✅ Memahami ayat-ayat yang akan dihafal
Bantulah anak-anak kita memahami makna ayat yang akan mereka hafal,berilah penjelasan yang mudah  dipahami dengan bahasa anak.Sehingga terbayang maknanya ketika anak membacanya.Gunakan gerakan tubuh tertentu (gasture) untuk mengkiaskan arti lebih mudah diingat oleh anak karena audio,visual dan kinestatik anak dilibatkan.
✅ Metode mengulang-ulang sebelum menghafal.
Cara ini lebih santai tanpa harus mencurahkan seluruh pikiran.Misalkan mintalah mereka mengulang bacaan hingga 10x atau 20x secara mandiri olalu menghafalnya dengan mengulang ayat tanpa melihat teks.Metode ini memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan kesabaran ekstra.Metode ini cocok sekali untuk anak-anak.
✅ Metode mendengarkan sebelum menghafal.
Sebelum menghafal,bacakanlah berulang-ulang ayat-ayat yang akan dihafal.Lalu mintalah anak-anak menirukan berulang-ulang sesuai kebutuhan.Ajaklah anak-anak mendengarkan tilawah AlQur'an syaikh tertentu secara berulang-ulang lalu ajaklah mereka menghafalkan apa yang baru saja mereka dengarkan.
✅ Metode menulis sebelum menghafal.
Mintalah anak-anak menulis apa yang akan mereka hafal di hari tersebut beberapa kali. Lalu ajak mereka menghafalkan ayat yang telah mereka tulis.

Catatan:
Ana pribadi dalam mengajar hafalan Al-Qur'an mengkombinasikan beberapa metode diatas supaya lebih variatif.Pada menit-menit awal ana tuliskan ayat yang harus dihafal pada hari tersebut di papan tulis.Lalu ana bacakan ra'sul ayat (potongam ayat) berulang-ulang pada anak-anak.Mereka menyimak dengan seksama.Setelah itu ana meminta mereka menirukan potongan ayat tersebut beberap kali (5-10x) dengan membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok.Begitu seterusnya hingga satu ayat selesai.Lalu ana ajak mereka menghafalnya dengan menutup/menghapus potongan ayat tersebut. Supaya tidak membosankan,mengulang ayat-ayat yang telah dihafal dengan cara sambung ayat,kelompok lain menyambung ayat kelompok lainnya.Lalu ana minta mereka menulis ayat-ayat yang mereka hafal di hari tersebut di buku mereka beberapa kali (biasanya anak-anak maunya 3x) sembari menunggu giliran sabaq mereka.

Silahkan yang ingin sharing...

الله علم...