Anak adalah Amanah

Bismillah

✋ Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh

Pertemuan ke 139

Repost oleh Ummu Yahya Emma

Anak Adalah Amanah

1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: "Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!". Tapi katakan kepada mereka: "Mainnya 5 menit lagi yaaa". Kemudian ingatkan kembali: "Dua menit lagi yaaa". Kemudian barulah katakan: "Ayo, waktu main sudah habis". Mereka akan berhenti bermain.

3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: "Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..". Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: "Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh", maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: "Ayo tidur, besok kan sekolah", akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: " Mohon Maaf ya... saat ini saya sedang sibuk mendampingi anak-anak". Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak. 

7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.

Tafadhdholna yang ingin sharing

baarokallohu fiykunna

Tetaplah Profesional...


السلام عليكم ورخمة الله وبر كا ته
بسم الله الر خمن الر خيم

Tetaplah Profesional...
Oleh: Dian ummu Aisha elBamalanjiyyah

Pertemuan ke-137

Sebagai makhluk sosial dan masyarakat,seorang pendidik akan terlibat muamalah dengan banyak orang, baik itu dengan rekan kerja, wali murid maupun dengan masyarakat pada umumnya. Adanya konflik internal maupun eksternal sangat rentan terjadi dan disinilah profesionalitas seorang pendidik sedang diuji.

Adakalanya hati seorang pendidik-dalam hal ini wanita- begitu peka perasaannya ketika terjadi hal-hal yang melukai hatinya. Rasa tidak nyaman dan luka yang menghampiri jiwa mungkin mengendorkan semangat untuk terus berdedikasi mencetak generasi Qur'ani. Konflik dengan rekan kerja misalnya tentu membuat hati tidak nyaman atau adanya permasalahan rumah tangga serta hal lainnya yang membuat dada serasa sesak, namun percayalah Alloh bersama orang-orang yang sabar.

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Buanglah kesedihanmu dan tataplah anak- anak yang telah diamanahkan kepadamu. Ingatlah janji- janji Alloh dan besarnya keutamaan mengajarkan kebaikan. Tetaplah profesional...disinilah profesionalitasmu dituntut. Saatnyalah kedewasaanmu perlu ditumbuhkan. Jika engkau ingin menangis, menangislah...namun setelahnya tersenyumlah di depan anak-anak didikmu seolah semuanya baik- baik saja. Cukuplah Alloh yang tahu luka hatimu.

Terkadang kita perlu bersikap seperti seorang pemain sinetron

tetap tersenyum di depan anak didik meski hati tercabik- cabik...

tetap berangkat mengajar
meski hati serasa terbakar...

tetap bersemangat dan tertawa
meski kesedihan melanda jiwa

Wahai teman- teman pendidik
Inilah ladang pahalamu
Akankah kau sia-siakan dan bergelayut dalam kesedihanmu?

Tetaplah profesional...

Badai pasti berlalu...

Menumbuhkan Minat Baca Anak di Rumah

������������������
بسم الله الر خمن الر خيم
السلام عليكم ورخمة الله وبركاته

��Menumbuhkan Minat Baca Anak di Rumah��
Oleh Dian umm Aisha elBamalanjiyyah

Pertemuan ke-120

Membaca memperluas pengetahuan kita. Membaca membiasakan anak menambah ilmu baru untuk dirinya secara mandiri. Namun tidak semua orang suka membaca. Padahal jika kita ketahui manfaat yang kita dapatkan dengan membaca maka tentu sangatlah merugi orang yang melewatkan waktunya tanpa membaca.

Untuk itu, menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini tentulah sangat penting. Hal baik yang dilakukan sejak kecil akan menjadi suatu kebiasaan baik ketika mereka beranjak dewasa. Biasakanlah sejak dini anak- anak Anda untuk membaca.

Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda terapkan guna menumbuhkan minat baca anak di rumah:
1. Ruang baca yang menyenangkan
Betapa betahnya sang anak ketika ia diajak duduk di sebuah ruang penuh warna dan hiasan menarik bersuguhkan buku pengetahuan untuknya. Anak suka dengan keceriaan maka pilihlah warna yang cerah untuk ruang baca di rumah Anda dan hiaslah dengan hal-hal unik yang menumbuhkan minat dia untuk membaca.
2.Sediakan buku menarik
Pada proses awal, buatlah ketertarikan dia akan buku lebih dulu. Anda bisa membelikannya buku cerita yang bergambar dan penuh warna. Biarlah dia bereksplorasi lebih dulu dengan gambar- gambar itu. Lalu Anda ajak dia menyimak bacaan yang Anda bacakan. Jika dia sudah lancar membaca, lain waktu mintalah dia giliran yang membacakan cerita tersebut dengan menunjukkan gambarnya pada Anda.
3. Jam Baca
Jadilah teladan bagi anak Anda karena itu adalah cara paling efektif untuk mengajarinya. Buatlah jam khusus tertentu, dimana dia selalu melihat Anda membaca.

Tafadzdzolna yang ingin sharing
������������������

Tak Ada Rotan,Akar pun jadi....

بسم الله الر خمن الر حيم
السلام عليكم و ر خمة الله وبر كا ته
Tak Ada Rotan, Akar pun Jadi
Oleh Dian Umm Aisha

Pertemuan ke-108

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang kita menemui kendala,ketika alat peraga yang kita butuhkan ternyata tidak sesuai dengan yang kita instrusikan kepada anak-anak. Apalagi anak-anak usia dini. Hari itu pada pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) saya berencana mempraktekkan tekhnik menggambar dengan metode mengecap, peraga yang saya butuhkan adalah beberapa jenis buah-buahan. Kebetulan pada pelajaran IPA yang lalu,pembahasan materi pada Benda- benda langit maka integrated learning kali ini adalah mengecap bentuk benda- benda langit dengan irisan buah- buahan. Buah- buahan yang saya butuhkan adalah belimbing dan apel.Qoddaralloh karena buah belimbingnya tidak ada yang membawa,maka buah apel yang ada saya ukir menjadi bentuk- bentuk benda- benda langit untuk mengecap.

Sungguh, tidak ada rotan...akar pun jadi.Hendaklah kita senantiasa membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan serta mengasah kreatifitas kita.
Kreatif tidak perlu mahal...
Kreatif itu memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita menjadi lebih berdaya guna atau melakukan sesuatu dengan cara yang lain dan unik.

Anda ingin anak didik Anda kreatif?
Anda pun harus lebih dulu kreatif!

Silahkan bagi yang ingin sharing...

Bagaimana Mengajarkan Praktek Wudhu untuk Anak Sekolah Dasar

بسم الله الر خمن الر خيم
اسلا م عليكم و ر خمة الله وبر كا ته

~Bagaimana Mengajarkan Praktek Wudhu untuk Anak Sekolah Dasar~

Oleh: Dian Ummu Aisha elBamalanjiyyah

Pertemuan ke-90

Setelah siswa mendapatkan materi wudhu secara teoritik maka hendaknya siswa juga mempraktekkannya sehingga mudah dalam memahami dan melaksanakannya.

Berikut ini langkah- langkah mengajarkan praktek wudhu untuk anak usia Sekolah Dasar:
Guru memberikan contoh praktek berwudhu yang benar di hadapan para siswa,dimana seluruh siswa dapat melihat praktek wudhu tersebut serta bacaan sebelum dan sesudah wudhu.
Guru mempraktekan wudhu sambil menunjukkan kepada siswa batasan- batasan setiap anggota badan yang harus dicuci dan cara mencucinya.
Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dan duduk saling berhadapan untuk mempraktekkan cara berwudhu di hadapan kelompok yang lain secara bergantian.
Guru meminta kepada salah satu kelompok menunjukkan anggota badan yang harus dicuci ketika wudhu dan cara mencucinya.
Guru menugaskan kepada seluruh siswa untuk mempraktekkan cara berwudhu (tanpa air) uwntuk mengetahui bahwa seluruh siswa telah bisa mengerjakan cara wudhu dengan benar.
Guru meng-check satu persatu siswa praktek wudhu (tanpa air) dan bacaan sebelum/sesudah wudhu serta memperbaiki kekeliruan yang dilakukan siswa.
Guru menemani siswa keluar kelas menuju tempat berwudhu dan menugaskan siswa untuk praktek wudhu menggunakan air dan memperbaiki apabila masih ada kekeliruan dalam cara berwudhu maupun bacaannya.

Hendaknya para guru bergembira dengan janji pahala yang besar dari الله karena telah mengajarkan cara berwudhu yang benar kepada siswa, karena barangsiapa yang mengajarkan suatu kebaikan dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya.Aamiin...

Ada yang ingin menambahkan?

Silahkan bagi yang ingin sharing...
الله علم...

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Bagian 1

Bismillaahirohmanirohim. Assalamu'alaykum warohmatullohi wabaarokaatuh.

Pertemuan ke-58

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Bagian 1
Oleh: Dian ummu Aisha, S.Pd

Selain menjadi guru kelas walhamdulillaah ana mendapat ladang pahala mengajar tahfidzul Qur'an,qiro'atul Qur'an dan pelajaran diniyyah.Kali ini ana akan berbagi salah satu metode yang kami terapkan dalam mengajar hafalan alQur'an,yaitu:

1.Sabaq adalah setoran hafalan baru
    Setiap siswa wajib setor hafalan barunya dan kami memberi catatan tentang panjang pendeknya,tajwid dan keterangan ayat2 yang belum dikuasai dengan baik pada buku catatan tahfidz ananda juga lembaran evaluasi yang dipegang tiap pengampu halaqoh tahfidz.

Siswa yang telah mampu membaca alQur'an menghafal secara mandiri ayat2 yang akan disetorkan sedangkan bila dalam halaqoh ada siswa yang belum bisa membaca alQur'an maka sabaq diberikan dengan cara di talqin ayat per ayat yang harus disetorkan pada hari itu.

2.Sabqi adalah mengulang hafalan yang kemarin dihafal.
    Selain siswa menyetorkan hafalan barunya hari ini,setiap siswa mengulang hafalan yang telah dihafal kemarin guna memperkuat hafalan.Dalam kolom sabqi juga diberi catatan untuk masing2 siswa.

3.Manzil adalah mengulang hafalan yang telah mencapai 1 juz. Bagi siswa yang telah menyelesaikan hafalannya mencapai 1juz maka ia juga mengulang hafalannya dalam sekali duduk.

Ada yang ingin menambahkan...

Tafadzdzolna yang ingin sharing

Tak Perlu Malu Mengatakan "Saya Tidak Tahu"

Bismillaah

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabaarokaatuh

Tak Perlu Malu Mengatakan "Saya Tidak Tahu"
Disusun oleh: Dian ummu Aisha

Ilmu adalah pantai yang tidak bertepi dan kita tidak mungkin menguasai keseluruhannya.Pengetahuan manusia sangatlah sedikit.Alloh ta'ala berfirman: "...dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" (QS.Al-Isro':85).
Oleh sebab itu,bukanlah suatu hal yang memalukan dan tercela apabila seorang pengajar berkata,"Saya tidak tahu" pada segala hal yang memang belum diketahuinya.

Abu Bakr Ash-Shidiq berkata:"Langit mana yang akan menaungiku dan bumi mana yang akan menopangku,jika aku berkata tentang kitab Alloh tanpa dasar ilmu?"

Ibnu Mas'ud berkata,"merupakan bagian dari ilmu jika kamu mengatakan, 'Allahu a'lam',pada apa yang tidak kamu ketahui

Alloh telah mencela orang-orang yang berbicara tanpa dasar ilmu sebab hal tersebut akan menyesatkan,tidak memberi petunjuk, merusak,dan tidak memperbaiki.Dalilnya QS.Al Maidah:109

Allahu a'lam bis showwab

Maroji' Kitab Al Mu'allim al- awwal karya Fu'ad bin Abdul Aziz

Tafadzdzoly yang ingin sharing

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Siswa Sekolah Dasar Bagian 2

بسم الله الر خمن الر حيم

اسلا م عليكم و ر حمة الله و با ر كا ته

Metode Mengajar Hafalan Al Qur'an Siswa Sekolah Dasar Bagian 2
Oleh: Dian ummu Aisha,S.Pd

Pertemuan ke-77

Menghafal adalah proses mengulang sesuatu baik dengan membaca atau dengan mendengar.Pekerjaan apapun jika sering diulang pasti menjadi hafal.

Ada beberapa metode mengajarkan hafalan Al-Qura'an yang bisa kita terapkan pada anak-anak diantaranya:
✅ Memahami ayat-ayat yang akan dihafal
Bantulah anak-anak kita memahami makna ayat yang akan mereka hafal,berilah penjelasan yang mudah  dipahami dengan bahasa anak.Sehingga terbayang maknanya ketika anak membacanya.Gunakan gerakan tubuh tertentu (gasture) untuk mengkiaskan arti lebih mudah diingat oleh anak karena audio,visual dan kinestatik anak dilibatkan.
✅ Metode mengulang-ulang sebelum menghafal.
Cara ini lebih santai tanpa harus mencurahkan seluruh pikiran.Misalkan mintalah mereka mengulang bacaan hingga 10x atau 20x secara mandiri olalu menghafalnya dengan mengulang ayat tanpa melihat teks.Metode ini memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan kesabaran ekstra.Metode ini cocok sekali untuk anak-anak.
✅ Metode mendengarkan sebelum menghafal.
Sebelum menghafal,bacakanlah berulang-ulang ayat-ayat yang akan dihafal.Lalu mintalah anak-anak menirukan berulang-ulang sesuai kebutuhan.Ajaklah anak-anak mendengarkan tilawah AlQur'an syaikh tertentu secara berulang-ulang lalu ajaklah mereka menghafalkan apa yang baru saja mereka dengarkan.
✅ Metode menulis sebelum menghafal.
Mintalah anak-anak menulis apa yang akan mereka hafal di hari tersebut beberapa kali. Lalu ajak mereka menghafalkan ayat yang telah mereka tulis.

Catatan:
Ana pribadi dalam mengajar hafalan Al-Qur'an mengkombinasikan beberapa metode diatas supaya lebih variatif.Pada menit-menit awal ana tuliskan ayat yang harus dihafal pada hari tersebut di papan tulis.Lalu ana bacakan ra'sul ayat (potongam ayat) berulang-ulang pada anak-anak.Mereka menyimak dengan seksama.Setelah itu ana meminta mereka menirukan potongan ayat tersebut beberap kali (5-10x) dengan membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok.Begitu seterusnya hingga satu ayat selesai.Lalu ana ajak mereka menghafalnya dengan menutup/menghapus potongan ayat tersebut. Supaya tidak membosankan,mengulang ayat-ayat yang telah dihafal dengan cara sambung ayat,kelompok lain menyambung ayat kelompok lainnya.Lalu ana minta mereka menulis ayat-ayat yang mereka hafal di hari tersebut di buku mereka beberapa kali (biasanya anak-anak maunya 3x) sembari menunggu giliran sabaq mereka.

Silahkan yang ingin sharing...

الله علم...

Istri yang Dikorbankan

By : Satria Hadilubis

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri bersama anak kecilnya berlari menuju ke skoci untuk menyelamatkan diri.

Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu
orang yang tersisa.

Segera sang suami melompat mendahului istrinya sambil membawa anaknya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum sekoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada
murid-muridnya, “Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?”

Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “Aku benci kamu!” “Kamu egois!” “Nggak tau malu!”

Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang
murid yang diam saja. Guru itu meminta murid
yang diam saja itu menjawab. Kata si murid, “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, ‘Tolong jaga anak kita baik-baik’”.

Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?”
Murid itu menggeleng. “Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.”

Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, “Jawaban ini benar.”

Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian.

Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera
meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup. Dia menulis di buku harian itu, “Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.”

Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.

Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.

Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.

Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.

Mereka yang minta maaf duluan setelah
bertengkar, mungkin bukan karena mereka
bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.

Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.

Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya...

Mari belajar melihat sesuatu bukan hanya dari kulitnya.

����������������

Buah dari Sedekah Tukang Becak

KISAH NYATA

Ada seorang tukang becak, yang sudah cukup sepuh (tua), beliau tinggal di daerah Dinoyo (Malang, Jatim).

Setiap hari Jum'at, ia menggratiskan tarif becaknya, dengan niat shodaqoh..

Suatu kali, pada hari Jum'at, ada seorang pria bapak-bapak yang jadi penumpangnya.

Pria itu naik becak jarak dekat saja, tanpa tawar-menawar, pria itu membayar tarif becak yang di tumpanginya dengan uang 20ribu, tetapi langsung ditolak sama bapak tukang becak, beliau bilang :

"Kulo ikhlas Pak, pun usah dibayar, kula sagete shodaqoh nggeh ngeten niki.."

"(Saya ikhlas Pak, sudah jangan dibayar, saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini..)."

Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, Pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terima-kasih.

Pekan berikutnya, pada hari jumat pula, Pria itu bertemu lagi dengan tukang becak yang sama pada Jum'at lalu.

Setelah diantar ke tempat tujuan, Pria itu menyodorkan uang 200ribu, atau 10x lipat dari shodaqoh tukang becak kepada pria ini Jum'at lalu, untuk tarif becaknya.

Tukang becak yang sudah sepuh ini pun menjawab dengan tenang :

"Insyaallah.. Kulo ikhlas pak..
Kulo sagete shodaqoh nggih namung ngeten niki,, ngateraken tiyang."

"(Insyaallah.. Saya ikhlas Pak..
Saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini,, mengantarkan orang..)."

Karena merasa aneh, Pria yang menumpang itu menimpali :

"Lha kalau begini terus, Istri, dan Anak bapak makan apa.!? Kenapa nggak mau dibayar..?!"

Tukang becak itu pun menjawab :

"Alhamdulillah, Rayat kulo nggih sami ikhlas menawi saben Jum'at kula shodaqoh ngeten niki..".

"(Alhamdulillah, Istri saya pun sama-sama ikhlas jika tiap hari Jum'at saya bershodaqoh dengan cara ini..)"

"Oh,, jadi Bapak nggak mau di bayar pada hari Jum'at saja..!?" Tanya si penumpang memastikan.

"Nggeh, Pak"

"Rumah bapak dimana?" Tanya penumpang penasaran..

"Wonten Dinoyo Pak, wingkingipun bank..".

"(Tinggal di Dinoyo Pak, sebelah belakang bank..)"

Hari pun berlalu, dan di hari Jum'at berikutnya, Pria penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah Tukang becak itu.

Setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah dinoyo, akhirnya Pria itu ketemu juga dengan rumah sederhana milik Tukang becak yang di carinya.

Setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang wanita yang sudah tua, masih menggunakan mukena.

Hatinya tergetar...
batinnya menangis..
betapa selama ini, ia yang sangat di cukupi kebutuhannya oleh Allah s.w.t, malah jarang bersimpuh kepada-Nya.

Jangankan sedekah, dan sholat dhuha, sholat wajib saja masih sering ia tinggalkan..

Ia pun mencium tangan wanita tua itu, lalu meminta idzin untuk meminjam KTP bapak, dan ibu sekalian.

"Bapak tasik siap-siap badhe sholat Jum'at, niki KTP-ne damel nopo nggeh..!!?"

"(Bapak masih melakukan persiapan untuk sholat Jum'at, ini KTP nya, kalau boleh tau buat apa ya..!?)

"Bu, bapak, dan juga ibu telah membuka mata hati saya, ini jalan hidayah yang telah Allah Subhaanahu wa Ta'ala anugerahkan kepada saya.

Insyaallah, Bapak, dan Ibu saya daftarkan untuk naik haji ONH Plus bersama saya, dan istri, mohon di terima ya, Bu.."

==============

Masya Allah..
sungguh maha pemurah Allah Subhaanahu wa Ta'ala yang  membalas kebaikan-kebaikan kecil, dengan kebaikan-kebaikan yang lebih besar.

==============

Jika menurut Anda kisah nyata ini bermanfaat, maka jangan biarkan sedikit pengetahuan yang insyaallah mengandung hikmah ini hanya dibaca disini saja, bagikan kisah ini

SEMOGA BERMANFA'AT

Sumber WA Sahabat Community

KUNCI KEBERHASILAN PENDIDIKAN

Bismillahirrohmanirrohiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokaatuh

KUNCI KEBERHASILAN
PENDIDIKAN
Oleh:Eva Latifah Bafadal

Pendidikan yang berhasil adalah
pendidikan yang menghasilkan
generasi yang berorientasi ke
akhirat. Ajaran agama yang benar
wajib dimiliki terlebih dahulu agar
pendidikan tersebut berhasil.
Tanda keberhasilan dari
pendidikan adalah terciptanya
generasi yang mirip dengan
generasi di zaman Rasulullah
Salallahu Alaihi Wassalam.
Sebelum mengantarkan putra-
putrinya masuk ke sekolah orang
tua hendaknya menanamkan nilai2
agama dan membiasakan mereka
melakukannya dalam kehidupan
sehari2 terlebih dahulu. Orang tua
wajib mempersiapkan hal tersebut.
Kemudian barulah mereka dapat
disekolahkan.

Di sekolah pelajar wajib melakukan
hal berikut:
1. Berakhlak kepada guru,
Menghormati yang lebih tua
usianya darinya (kakak kelasnya,
penjaga kantin, satpam).
2. tidak membantah apabila
diajarkan hal yang benar dan
dikoreksi kelasahannya dengan
baik.
3. Mengulang kembali apa yang
telah dipelajarinya dan diamalkan.
4. Tidak menganiaya teman,
mengganggu hewan ataupun
merusak tumbuhan disekitarnya
5. Tidak banyak bicara tanpa
keperluan atau berbicara yang
buruk.
6. Mau berkonsultasi bila memiliki
masalah yang membuatnya tidak
fokus dalam belajar dan bersedia
melakukan hal yang benar untuk
mengatasi permasalahannya
tersebut (tidak hanya sekedar
curhat belaka tanpa bertindak)
7. Berlomba dalam berprestasi.
8. mengikuti kegiatan2 yang
bermanfaat bagi pengembangan
bakat, diri, jasmani terlebih
agamanya.

Dengan ketakwaan kpd
ALLAH,bersikap yang benar dan
sesuai dengan ajaran agama
sajalah maka pendidikan yang
berhasil dunia akhirat dapat
dicapai.

Tugas qt sebagai orang tua dan
pendidik adalah menciptakan
lingkungan dan suasana yang
mendukung hal tersebut di atas
dan mampu menjadi teladan buat
generasi penerus kita kelak.

Sumber WA Ahlussunnah Mengajar

Garis Besar Tugas Seorang Guru

Bismillahirrohmanirrohim N
Assalamu 'alaikum warohmatullah wabarokatuh

"Garis Besar Tugas Seorang Guru"
Oleh: Faqihah Dzakiyyah

Tugas Guru, terbagi 3 :

1. Secara Personal
Harus mengetahui pribadinya, yaitu pribadi yang di contoh dan ditiru oleh anak didik, sehingga harus mengenal dirinya sendiri seperti kemampuannya, dan ide ide / bakat bakat yang baik.

Siroh Rosulullah solallaahu 'alaihi wasallam,menceritakan sosok beliau,sebagai seorang pendidik yang bijaksana dan guru yang senantiasa mengarahkan kepada yang lebih baik.Beliau juga sebagai penasehat,yang lemah lembut,di mana pendidikan di bangun di atas kasih sayang dan kelemah lembutan.Beliau juga seorang yang di cintai,orang yang ikhlas dalam mendidik dan mengajari shohabat.

2. Tugas sosial, yaitu punya misi kemanusiaan / dakwah

"Tugas para Guru tidak berhenti pada hanya sekedar mengisi pengetahuan pada otak murid muridnya, tapi juga menyeluruh pada semua sisi, membersihkan aqidah dan akhlak tidak baik yang bisa menghilangkan agama.
Seorang Guru hendaknya senantiasa mengarahkan murid muridnya kepada yang lebih baik, dan memberi nasehat dengan lemah lembut."

3. Tugas Profesional
Kita sebagai guru harus ahli dalam bidang yang di tekuni, dan mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas
Caranya :

A. Menguasai psikologi perkembangan dan psikologi belajar

" hendaknya seorang guru memposisikan dirinya sebagai orang tua bagi anak anak didiknya, seperti yang di contohkan oleh tauladan kita Rosulullah solallaahu alaihi wasallam '  Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya kedudukanku terhadap kalian seperti kedudukan seorang ayah, aku mengajari kalian semua….’ HR. Abu Dawud (no. 8) dan lainnya.

Dan hendaknya guru juga  memahami bahwa masing masing anak mempunyai kekhususan tersendiri dan mempunyai karakteristik masing masing, dengan latar belakang berbeda beda, dan orang tua berbeda beda. Setiap anak tidaklah bisa di paksakan untuk di samakan dengan yang lain, jika di paksakan hal ini malah membuat mati potensi anak tersebut. "

B. Bertanggung jawab dalam pemberian disiplin

C. Mampu menilai anak didiknya atau muridnya

"Seorang guru tentunya memiliki keahlian masing masing dan tugas yang di bebankan padanya,dan dia menyadari,bahwa dia berada pada murid murid yang masing masing berbeda karakternya,akhlaqnya,pendidikannya,latar belakangnya,orang tuanya,oleh karena itu,wajib bagi bagi pendidik untuk memberi pengajaran dan kelapangan sesuai dengan kondisi masing masing murid muridnya"

D. Menjadi conselor ( pembimbing )

Tugas seorang guru selain memberi pengetahuan, juga memberikan bimbingan. Hendaknya bagi para Guru untuk selalu mengarahkan anak didiknya menjadikan setiap ucapan dan prilaku anak didiknya bersandar pada petunjuk Rosulullah solallaahu alaihi wasallam, seperti ketika ada muridnya yang bersin di bimbing untuk mengucapkan hamdalah, membiasakan mengucapkan salam setiap masuk kelas, dan semisal inilah yang semestinya ditanamkan seorang guru pada anak didiknya.

E. Menjadi penghubung antara sekolah dan masyarakat

F. Selalu menambah pengetahuan kita dan memperkaya ide ide bagaimana caranya mengajar

Tanggung Jawab Guru
Bahwa seorang Guru adalah orang yang harus mempunyai komitmen dan pendirian dalam hal mengajar, mendidik dan membimbing agar anak didiknya menjadi sosok yang bertanggung jawab.

" Dan wajib bagi seorang Guru untuk memperingatkan anak didiknya dari ideologi yang rusak, di antaranya komunis, pemahaman yahudi, paham sosialis dan pemahaman pemahaman yang kosong dari agama"

Sumber : ^mata ajar pendidikan oleh Ustadah Marlina Ummu Harits
               ^ kutaib nidaa ilal murobbiyyin wal murobbiyyaat

Repost WA Ahlussunnah Mengajar