Gardening on the fasting month

Alhamdulillah, tidak terasa sudah memasuki Ramadhan 10 hari terakhir. Semoga saja bisa lebih khusyu’ beribadah dan mendapatkan malam Lailatul Qodar.

Bulan ramadhan kali ini, aku sengaja tidak memasak ifthar sendiri, maklum sekarang kan sudah ada Aisha, jadi agak sedikit repot dan tidak mau ribet. Zawji juga lebih setuju untuk membeli ifthar saja sebagai makanan pembuka kami daripada memasak sendiri. Karena kami hanya berdua, kalau dihitung- hitung jauh lebih ngirit kalau beli daripada masak sendiri untuk iftharnya. Sedangkan untuk makan besarnya (makanan utama), tentu aku lebih memilih memasak sendiri. Selain lebih seger juga bisa menuruti kemauan zawjy, biasanya kan kalau beli lauk matang ya itu- itu aja ;p kurang variatif. Nach, pagi ini ketika aku mau belanja sayur sama dek icha (Aisha), tepat di tong sampah pertigaan jalan aku melihat tanaman pandan yang dibuang orang. Kelihatan seger banget itu tanaman, kayaknya baru aja dibuang pemiliknya. Tanpa berpikir panjang, langsung aku ambil dan kuletakkan di stroller Icha. Sesampai dirumah langsung dech aku tanam di pot bekas bunga mawarku yang telah mengering (kurang rajin nyiraminya sich...;P). Penasaran bagaimana cara menanam yang baik, aku pun googling dulu.


Nach, yang pertama dilakukan tentunya menyiapkan media tanamnya dulu:

tuch liat masih seger banget yach daun pandannya...

1. Letakan beberapa pecahan batu merah (sebagai pengikat air) di dasar pot

2. Isi pot dengan campuran tanah yang ideal untuk tiap-tiap jenis

a. Campuran umum;
pasir 1/3 bagian, tanah 1/3 bagian, 1/3 bagian pupuk kandang
b. Campuran untuk jenis suka kering;
pasir ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang
c. Campuran untuk jenis suka lembab
tanah ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang

3. Media siap untuk ditanami.


Setelah media tanam siap, langsung dech...daun pandan kita tanamkan pada pot tersebut, kemudian sirami secukupnya...Ini di hasil gardeningku hari ini:

tanahnya pake tanah warna merah dari doho hihi...


alhamdulillah, sekarang udah punya daun pandan sendiri di rumah jadi gak perlu repot lagi beli ke warung kalau mau bikin kolak pisang untuk ifthar puasa, karena biasanya daun ini disertkaan dalam kolak sebagai pengharum masakan tersebut. Daun pandan juga bisa digunakan sebagai pewarna alami makanan lho.


Berikut ini manfaat daun pandan selengkapnya:

Daun ini berhasiat sebagai tonikum, penambah nafsu makan, dan penenang. Daun pandan berkhasiat untuk mengatasi : kurang nafsu makan, lemah syaraf, reumatik, pegal, sakit disertai gelisah, rambut rontok, ketombe, dan menghitamkan rambut. Pandan wangi digunakan pula sebagai bahan baku minyak wangi dan aromatherapy. Dapat pula mengharumkan pakaian di lemari dengan cara diletakkan di antara pakaian dalam lemari.


Ngomong- ngomong soal daun pandan, ternyata beda lho daun pandan sama daun suji...tadinya aku pikir kedua nama tersebut mengacu pada tanaman yang sama. Hasil searching di google ternyata oh ternyata mereka dua nama untuk jenis tanaman yang berbeda. Tapi memang mirriiip banget...


Apa saja perbedaannya? Tafadholy, berikut ini artikel yang aku dapat dari http://letslearncooking.blogspot.com/, bisa jug dibaca di TKP-ny langsung:


Daun Pandan vs Daun Suji
Sekilas kedua daun memang hampir mirip dari segi fungsi maupun tampilannya. Lalu apa bedanya?

- Daun Pandan
Daunnya hijau muda mengkilap, panjang seperti pita dan tulang daun di tengah. Tepinya bergerigi tajam pada daun yang tua. Fungsi utamanya sebagai pemberi aroma tanpa efek warna yang kuat. Sebenarnya daun pandan juga bisa memberikan warna hijau dengan cara menumbuk dan memeras airnya, tapi efek warna tidak sekuat daun suji. Warna netral dan efek rasa yang lembut dan wangi tidak merusak cita rasa bahan utamanya. Sehingga banyak digunakan untuk aroma pada hidangan.
Untuk pengharum kue atau masakan, pilihlah daun pandan yang tidak terlalu tua atau muda. Potong kasar atau sobek-sobek daun pandan agar aromanya lebih kuat dibanding jika dibiarkan utuh. Aroma pandan mudah menguap, jadi untuk menjaga agar masakan tetap beraroma, maka penambahan daun pandan ke dalam rebusan masakan atau adonan kue dilakukan sesaat sebelum adonan diangkat dari perapian.


- Daun Suji
Daun suji merupakan tanaman perdu yang tingginya bisa samapai 8 meter. Bentuk daunnya memanjang dan tersusun melingkar. Tanaman ini sesekali berbunga. Sekilas bentuk daun mirip daun pandan, berwarna hijau tua, bentuknya runcing polos tanpa tulang tengah. Fungsi utamanya sebagai pewarna pada masakan.
Walaupun tidak seharum daun pandan, tapi daun suji merupakan pewarna hijau alami pada masakan. Cara menggunakannya dengan menumbuk halus, lalu diperas. Air dari daun suji ini yang dipakai untuk mewarnai masakan.
Daun suji bisa juga digunakan sebagai pemberi aroma masakan, walaupun aromanya tidak seharum daun pandan. Untuk memunculkan aroma dan warna yang kuat, daun suji sering dicampur dengan daun pandan agar masakan maupun minuman yang dihasilkan lebih harum.
*dikutip dari tabloid Koki edisi 187 oktober 2010

Happy gardening ya Moms!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar