Ciinta tulus pengawet rumah tangga


Siapa yang tidak menginginkan pernikahan yang langgeng? Siapa pula yang tidak mau mendapatkan pendamping hidup yang shalih/shalihah nan setia. Tentu semua orang mendambakan pernikahan yang bahagia.


Alangkah indahnya sebuah pernikahan yang dilandasi dengan sebuah ketulusan cinta dan persahabatan sejati. Adanya penerimaan dan penghargaan yang tulus dari masing-masing pasangan untuk menjadi pendamping setia pasangan hidupnya sungguh merupakan suatu pelajaran indah yang dapat kita petik, sebagaimana kisah dua insan di depan.

Kita semua menyadari bahwa permasalahan tidak dapat terelakkan dalam kehidupan rumah tangga. Inilah yang disebut dengan pernak-pernik dalam rumah tangga. Pasangan yang bahagia permasalahan dalam pernikahannya dengan akhir yang cantik. Sebaliknya, pasangan yang tidak bahagia lebih sering membuat pernak-pernik ini manjadi bongkahan batu yang siap menghantam pernikahan mereka dengan selalu hadirnya pikiran negative mereka akan pasangan hidup mereka.

Beberapa hal dibawah ini adalah beberapa kunci untuk mengatasi pernak-pernik permasalahan dalam rumahtangga agar dapat berakhir cantik:

Mengenali dan akrab dengan dunia pasangan

“Masak sih ada orang yang menikah sampai tidak mengenali dengan akrab pasangannya apalagi dunianya?” Jawabannya, “Mengapa tidak” Inilah yang terjadi pada pernikahan yang ‘hambar’ dan tidak bahagia. Yang ada adalah sikap masa bodoh ketika bertemu setelah seharian tidak ketemu, ataupun lebih banyak bertengkar hal-hal kecil daripada sekedar mengobrol ringan seputar hari-hari yang mereka lalui.

Pernikahan bahagia tumbuh dari persahabatan erat antara suami istri. Mereka saling menghargai dan menerima, tahu benar kesukaan, ketidaksukaan, kekhasan kepribadian dan harapan pasangannya. Mereka hampir selalu mempunyai pikiran yang positif terhadap pasangannya sehingga ketika terjadi perselisihan maupun kekesalan, perasaan negative mereka terhadap pasangan cenderung tersingkir. Mereka selalu menjaga agar pikiran dan perasaan positif lebih mendominasi pandangan mereka terhadap pasangan hidupnya.


Memiliki dan mempertahankan rasa suka dan kagum

Rasa suka dan kagum adalah unsur-unsur penting untuk menggapai pernikahan yang memuaskan dan langgeng. Menurut seorang psikolog, jika kedua rasa ini sama sekali tidak ada atau sudah hilang dalam suatu pernikahan maka hubungan tak akan dapat dihidupkan lagi. Dengan adanya rasa ini, mereka masih merasa bahwa orang yang mereka cintai layak dihormati dan dihargai meskipun kadang-kadang suami istri merasa terganggu akibat adanya kekurangan dalam diri pasangannya.


Menerima Pengaruh Pasangan

Pernikahan yang paling bahagia dan stabil dalam jangka panjang adalah pernikahan yang suami memperlakukan istrinya dengan hormat, tidak menolak berbagi kekuasaan, dan membuat keputusan bersama. Saat berselisih paham sang suami mencari jalan tengah daripada memaksakan jalannya sendiri. Sikap keterbukaan suami menerima pengaruh istri dapat berimbas pada kokohnya jalinan rumah tangga.

Sebaliknya, tidak sedikit kita temui para suami yang menolak berbagi kekuasaan dengan istri, tidak mau belajar sesuatu dari istri. Bahkan untuk hal-hal kecil seperti berbagi urusan rumah tangga dan mengurus anak, semua keputusan di tangan suami tanpa ada peran istri sama sekali apalagi untuk mengambil keputusan bersama. Lalu apa peran istri di sini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar