Tukang Emas dan Istrinya


Disebutkan bahwa dulu di kota Bukhara, terdapat seorang laki-
laki pembawa air..

Ia biasa mengangkut air ke rumah tukang
emas selama tiga puluh tahun..

Tukang emas tersebut memiliki seorang istri shalihah yang sangat
cantik..

Pada suatu hari,,
lelaki pembawa air datang sebagaimana biasanya,, lalu memegang tangan istri penjual emas tsb dengan penuh nafsu..

Ketika suaminya kembali dari pasar, ia bertanya,,
“Maksiat apa yang telah Engkau lakukan pada hari ini?”

Si suami menjawab,,
“Aku tidak berbuat maksiat apa pun!”

Namun, si istri mendesak..
Akhirnya si suami mengaku,,

ia berkata, “Seorang wanita mendatangi tokoku.. Ketika itu aku
punya gelang,, lalu aku sematkan gelang itu di pergelangan
tangannya.. Akupun terpesona melihat putih lengannya,, lalu aku pun mengelusnya.”

Allahu Akbar, teriak si istri..
“Inilah hikmah pengkhianatan lelaki
pembawa air itu hari ini!”

Suaminya berkata, “Wahai istriku, aku benar-benar bertaubat, maafkanlah aku.”

Keesokan harinya, lelaki pembawa air itu pun datang dan berkata,
“Wahai nyonya, maafkanlah aku, karena setan menyesatkan
diriku.”

Si wanita berkata,
“Pergilah!”……….

Imam Asy Syafi'i Rahimahullah
berkata : "Jagalah kehormatan diri!
Niscaya istri dan anak gadismu akan selalu terjaga..
Jauhilah segala
sesuatu yang tidak pantas dilakukan seorang muslim..
(karena) Sesungguhnya zina
adalah hutang.Jika kamu meminjamnya…

Maka ketahuilah, keluargamu
yang bakal menjadi tebusannya.

Barangsiapa berzina, maka keluarganya akan dizinai. Jika bukan keluarganya,
Maka dinding rumahnya ‘kan
menjadi sasaran.Jika engkau orang yang bijaksana, Maka camkanlah hal ini".


Maraji':
Penyusun kisah: Jamal bin Abdirrahman bin Ismail dalam kitabnya

mengutip suatu kisah dlm tafsir Ruhul bayan
karya al barwaswi..

1 komentar:

  1. Assalamualaikum wbt
    Dalam keadaan Rasulullah saw sebagai nabiyullah tidak mengetahui apa yang berlaku disebalik benda2 ghaib kecuali apa yang diwahyukan oleh Allah saw melalui Jibrail a.s. Diantaranya Rasulullah saw tidak mengetahui siapakah munafik diMadinah kecuali Allah saw yg menyatakaannya spt dl Surah AtTaubah:101 وَمِمَّنْ حَوْلَكُم مِّنَ الْأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ ۖ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ ۖ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ ۖ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ ۚ Dan di antara orang-orang yang di sekeliling kamu dari orang-orang "A'raab" ada yang bersifat munafik dan (demikian juga) sebahagian dari penduduk Madinah; mereka telah berkeras dengan sifat munafik; engkau tidak mengetahui mereka (bahkan) Kamilah yang mengetahui mereka.
    Begitu juga dlm Surah AliImran:179 وَمَا كَانَ اللَّـهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ يَجْتَبِي مِن رُّسُلِهِ مَن يَشَاءُ Dan Allah tidak sekali-kali akan memperlihatkan kepada kamu perkara-perkara yang Ghaib akan tetapi Allah memilih dari RasulNya sesiapa yang dikehendakiNya (untuk memperlihatkan kepadanya perkara-perkara yang Ghaib).
    Dalam keadaan hendak menjadikan ibrah (pengajaran) tidaklah menjadi masalah tetapi dari segi kebenaran cerita tersebut saja yang hendak dipertikaikan kerana sesuatu perkara itu mesti ada `sanad` dan kesahihannya.
    p/s sekadar muzakarah saja. Wallualam.

    BalasHapus